A.
DIAGNOSA
1.
Definisi
Pengalaman
sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau
fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga
berat dan konstan, yang berlangsung lebih dari
bulan
2. Penyebab
a. Kondisi musculoskeletal
b. Kerusakan system saraf
c. Penekanan saraf
d. Infiltrasi tumor
e. Ketidakseimbangan
neurotransmitter, neuromodulator, dan reseptor
f. Gangguan immunitas (mis:
neuropatik terkait HIV, virus varicella-zoster)
g. Gangguan fungsi metabolic
h. Riwayat posisi kerja statis
i. Peningkatan indeks masa
tubuh
j. Kondisi pasca trauma
k. Tekanan emosional
l. Riwayat penganiayaan (mis:
fisik, psikologis, seksual)
m. Riwayat penyalahgunaan
obat/zat
3. Gejala dan tanda
mayor
Subjektif |
Objektif |
1. mengeluh nyaeri 2. merasa depresi (tertekan) |
1. tampak meringgis 2. gelisah 3. tidak mampu menuntaskan aktivitas |
4. Gejala dan
tanda minor
Subjektif |
Objektif |
Merasa takut mengalami cidera berulang |
1. bersikap protektif (mis: posisi menghindar nyeri) 2. waspada 3. pola tidur berubah 4. anoreksia 5. focus menyempit 6. berfokus pada diri sendiri |
5. Kondisi klinis
terkait
a. Kondisi kronis (mis: arthritis rheumatoid)
b. Infeksi
c. Cidera modula spinalis
d. Kondisi pasca trauma
e. Tumor
B. Luaran
1. Definisi
Pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional
dengan onset mendadak atau lambatdan berintensitas ringan hingga berat dan
konstan
LUARAN |
EKSPEKTASI |
KRITERIA HASIL |
EKSPEKTASI |
Luaran utama Tingkat nyeri L.08066 |
Meningkat |
Ketidakmampuan menuntaskan
aktivitas |
Meningkat |
Menurun |
Keluhan nyeri |
Menurun |
|
Meringis |
|||
Sikap protektif |
|||
Gelisah |
|||
Kesulitan tidur |
|||
Menarik diri |
|||
Berfokus pada diri sendiri |
|||
Diaphoresis |
|||
Perasaan depresi
(tertekan) |
|||
Perasaan takut mengalami
cidera berulang |
|||
Anoreksia |
|||
Perineum terasa tertekan |
|||
Uterus teraba membulat |
|||
Ketegangan otot |
|||
Pupil dilatasi |
|||
Muntah |
|||
Mual |
|||
Membaik |
Frekuensi nadi |
Membaik |
|
Pola napas |
|||
Tekanan darah |
|||
Proses berfikir |
|||
Focus |
|||
Fungsi berkemih |
|||
Prilaku |
|||
Napsu makan |
|||
Pola tidur |
|||
Luaran pendukung Kontrol gejala L.14127 |
Meningkat |
Kemampuan memonitor
munculnya gejala secara mandiri |
meningkat |
Kemampuan memonitor lama
bertahanya gejala |
|||
Kemampuan memonitor
keparhan gejala |
|||
Kemampuan memonitor
frekuensi gejala |
|||
Kemampuan memonitor
variasi gejala |
|||
Kemampuan melakukan
tindakan pencegahan |
|||
Kemampuan melakukan
tindakan untuk mengurangi gejala |
|||
Mendapatkan perawatan
kesehatan saat gejala bahaya muncul |
|||
Kemampuan mengunakan
sumber sumber daya yang tersedia |
|||
Mencatat hasil pemantauan
gejala |
|||
Kemampuan melaporkan
gejala |
|||
Kontrol nyeri L.06063 |
Meningkat |
Kemampuan mengenali
halusinasi den delusi |
Meningkat |
Kemampaun menahan diri
mengikuti halusinasi dan delusi |
|||
Kemampuan memonitor
frekuensi halusinasi dan delusi |
|||
Kemampuan menjelaskan isi
halusinasi dan delusi |
|||
Melaporkan penurunan
halusinasi dan delusi |
|||
Validasi |
|||
Kemampuan berinteraksi |
|||
Kemampuan memahami ide
orang lain |
|||
Membaik |
Kesesuaian afek |
Membaik |
|
Memandang lingkungan
secara akurat |
|||
Menunjukan pola berpikir
yang logis |
|||
Menunjuka pemikiran yang
berdasarkan kenyataan |
|||
Menunjukan isi pikir
positif |
|||
Mobilitas fisik L.05042 |
Meningkat |
Pergerakan ekstremitas |
Meningkat |
Kekuatan otot |
|||
Rentang gerak (ROM) |
|||
Menurun |
Nyeri |
Menurun |
|
Kecemasan |
|||
Kaku sendi |
|||
Gerakan tidak
terkoordinasi |
|||
Gerakan terbatas |
|||
Kelemahaan fisik |
|||
Status kenyamanan L.08064 |
Meningkat |
Kesejahteraan fisik |
Meningkat |
Kesejahteraan psikologis |
|||
Dukungan social dari
keluarga |
|||
Dukungan social dari teman |
|||
Perawatan sesuai keyakinan
budaya |
|||
Perawatan sesuai kebutuhan |
|||
Kebebasan melaukan ibadah |
|||
Rileks |
|||
Menurun |
Keluhan tidak nyaman |
Menurun |
|
Gelisah |
|||
Kebisingan |
|||
Keluhan sulit tidur |
|||
Keluhan kedinginan |
|||
Keluhan kepanasan |
|||
Gatal |
|||
Mual |
|||
Lelah |
|||
Merintih |
|||
Menagnis |
|||
Iritabilitas |
|||
Menyalahkan diri sendiri |
|||
Konfusi |
|||
Konsumsi alcohol |
|||
Pengunaan zat |
|||
Percobaan bunuh diri |
|||
Membaik |
Memori masa lalu |
Membaik |
|
Suhu ruangan |
|||
Pola eliminasi |
|||
Postur tubuh |
|||
Kewaspadaan |
|||
Pola hidup |
|||
Pola tidur |
|||
Pola tidur L.05045 |
Menurun |
Keluhan sulit tidut |
Menurun |
Keluhan sering terjaga |
|||
Keluhan tidak puas tidur |
|||
Keluhan pola tidur berubah |
|||
Keluhan istirahat tidak
cukup |
|||
Meningkat |
Kemampuan beraktivitas |
Meningkat |
|
Tingkat agitasi L.09092 |
Menurun |
Kegelisahan |
Menurun |
Frustasi |
|||
Sifat lekas marah |
|||
Tidak mampu menahan diri |
|||
Pergerakan berulang |
|||
Mondar madir |
|||
Ketidakmampuan untuk tetap
duduk |
|||
Menolak bantuan |
|||
Memukul |
|||
Menendang |
|||
Melempar |
|||
Meludah |
|||
Mengigit |
|||
Memaki |
|||
Ungkapan yang tidak tepat |
|||
Isyarat tidak pantas |
|||
Membaik |
Emosi |
Membaik |
|
Status hidrasi |
|||
Tekanan darah |
|||
Nadi radial |
|||
tidur |
|||
Tingkat ansietas L.09093 |
Menurun |
Verbalisasi kebingungan |
Menurun |
Verbalisasi khawatir
akibat kondisi yang dihadapi |
|||
Perilaku gelisah |
|||
Perilaku tegang |
|||
Keluhan pusing |
|||
Anoreksia |
|||
Palpitasi |
|||
Frekuensi pernapasan |
|||
Frekuensi nadi |
|||
Tekanan darah |
|||
Diaphoresis |
|||
tremor |
|||
Membaik |
Konsentrasi |
Membaik |
|
Pola tidur |
|||
Perasaan keberdayaan |
|||
Kontak mata |
|||
Pola berkemih |
|||
Orientasi |
|||
Tingkat depresi L.09097 |
Meningkat |
Minat beraktifitas |
Meningkat |
Aktifitas sehari hari |
|||
Konsentrasi |
|||
Harga diri |
|||
Kebersihan diri |
|||
Menurun |
Perasaan tidak berharga |
Menurun |
|
Sedih |
|||
Putus asa |
|||
Peristiwa negative |
|||
Perasaan bersalah |
|||
Keletihan |
|||
Pikiran menciderai diri |
|||
Pikiran bunuh diri |
|||
Bimbang |
|||
Menagis |
|||
Marah |
|||
Penyalahgunaan zat |
|||
Membaik |
Berat badan |
Membaik |
|
Napsu makan |
|||
Pola tidur |
|||
libido |
C. Intervensi utama
1. Manajeman Nyeri (I.08238)
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2) Identifikasi
sekala nyaeri
3) Identifikasi
respon nyeri non verbal
4) Identifikasi
factor yang memperberat dan memperingan nyeri
5) Identifikasi
pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6) Identifikasi
pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7) Identifikasi
pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
8) Monitor
keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9) Monitor efek
samping penggunaan analgetic
b. Terapeutik
1) Berikan teknik
non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis: TENS, hypnosis, akupresure,
terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik immajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
2) Control
lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis: suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3) Fasilitas
istirahat dan tidur
4) Pertimbangkan
jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
c. Edukasi
1) Jelaskan
penyebab, periode dan pemicu nyeri
2) Jelaskan
strategi meredakan nyeri
3) Anjurkan
memonitor nyeri secara mandiri
4) Anjurkan
menggunakan analgetik secara tepat
5) Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyari
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Perawatan kenyamanan (I.08245)
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat pasien untuk meningkatkan rasa nyaman
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi
gejala yang tidak menyenangkan (mis: mual, nyeri, gatal sesak)
2) Identifikasi
pemahaman tentang kondisi, situasi dan perasaan
3) Identifikasi
masalah emosional dan spiritual
b. Terapeutik
1) Berikan posisi
yang nyaman
2) Berikan kompres
dingin atau hangat
3) Ciptakan
lingkungan yang nyaman
4) Beriakan
pemijatan
5) Berikan terapi akupresure
6) Berikan terapi
hypnosis
7) Dukung keluarga
dan pengasuh terlibat dalam terapi/pengobatan
8) Diskusikan
mengenai situasi dan pilihan terapi/pengobatan yang diinginkan
c. Edukasi
1) Jelaskan
mengenai kondisi dan pilihan terapi/pengobatan
2) Ajarkan terapi
relaksasi
3) Ajarkan
latiahan napas
4) Ajarkan teknik
distraksi dan immajinasi terbimbing
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi
pemberian analgesic, antipruritus, antihistamin, jika perlu
3. Terapi
Relaksasi (09326)
Definisi
Mengunakan Teknik peregangan untuk mengurangi tanda dan gejala
ketidaknyamanan seperti nyeri, keteganggan otot atau kecemasan
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi
penurunan tingkat energi, ketidak mampuan berkonsentrasi atau gejala lain yang
menganggu kemampuan kognitif
2) Identifikasi
Teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
3) Identifikasi
kesediaan, kemampuan, dan pengunaan Teknik sebelumnya
4) Periksa
keteganggan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah
latihan
5) Monitor respon
terhadap terapi relaksasi
b. Terapeutik
1) Ciptakan
lingkungan yang tenang dan tanpa gangguandengan pencahayaan dan suhu
ruangnyaman jika memungkinkan
2) Berikan
informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur Teknik relaksasi
3) Gunakan pakaina
longar
4) Gunakan nada
suara lembut dengan irama lambat dan berirama
5) Gunakan relaksasi
sebagai strategi penunjang dengan analgetic atau Tindakan medis lain
c. Edukasi
1) Jelaskan
tujuan, manfaat, Batasan dan jenis relaksasi yang tersedia (mis. Music,
meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)
2) Jelaskan secara
rinci intervensi relaksasi yang dipilih
3) Anjurkan
mengambil posisi nyaman
4) Anjurkan rileks
dan merasakan sensasi relaksasi
5) Anjurkan sering
mengulangi atau melatih Teknik yang dipilih
6) Demonstrasikan
dan latih Teknik relaksasi (mis. Napas dalam, peregangan, atau imajinasi
terbimbing)
D. Intervensi pendukung
1. Aromaterapi (I.08233)
Definisi
Memberikan minyak esensial melalui inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau
kompres untuk meredakan nyari, menurunkan tekanan darah, meningkatkan
relaksasi, dan kenyamanan
Tindakan
a. Observasi
6) Identifikasi
pilihan aroma yang disukai dan tidak disukai
7) Identifikasi
tingkat nyeri, stress, kecemasan, dana alam perasaan sebelum dan sesudah
aromaterapi
8) Monitor
ketidaknyamanan sebelum dan setelah pemberian aromaterapi (mis: pusing, mual)
9) Monitor masalah
yang terjadi pada saat pemberian aromaterapi (mis: dermatitis, asma)
10) Monitor tanda
tanda vital sebelum dan sesudah aromaterapi
b. Terapeutik
1) Pilih minyak
esensial yang tepat sesuai dengan indikasi
2) Lakukan uji
kepekaan kulit dengan uji temel (patch test) dengan larutan 2% pada daerah
lipatan lengan atau lipatan belakang leher
3) Berikan minyak
esensial dengan metode yang tepat (mis: inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau
kompres)
c. Edukasi
1) Ajarkan cara
menyimpan minyak esensial dengan tepat
2) Anjurkan
mengunakan minyak esensial secara bervariasi
3) Anjurkan
menghindarkan kemasan minyak esensial dari jangkauan anak anak
d. Kolaborasi
1) Konsultasikan
jenis dan dosis minyak esensial yang tepat dan aman
2. Dukungan hypnosis diri (I.09257)
Definisi
Memfasilitasi penggunaan kondisi hypnosis yang dilakukan sendiri untuk
manfaat terapeutik
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi
apakah hypnosis diri dapat digunakan
2) Identifikasi
masalah yang akan dihadapi dengan hypnosis diri
3) Identifikasi
penerimaan terhadap hypnosis diri
4) Identifikasi
mitos dan kesalaahpahaman terhadap pengunaan hypnosis diri
5) Identifikasi
kesesuaian sugesti hypnosis
6) Identifikasi
teknik induksi yang sesuai (mis: ilusi pendulum chevreul, relaksasi, relaksasi
otot, latihan visualisasi, perhatian pada pernapasan, mengulang kata/frase
kunci)
7) Identifikasi
teknik pendalaman yang sesuai (mis: gerakan tangan kewajah, teknik eskalasi,
imajinasi, fraksinasi)
8) Monitor respon
terhadap hypnosis diri
9) Monitor tujan
yang dicapai terhadap tujuan terapi
b. Terapeutik
1) Tetapkan tujuan
hypnosis diri
2) Buatkan jadwal
latihan, jika perlu
c. Edukasi
1) Jelaskan jenis
hypnosis diri sebagai penunjang terapi modalitas (mis: hipnoterapi,
psikoterapi, terapi kelompok, terapi keluarga)
2) Ajarkan
prosedur hipnisis diri sesuai kebutuhan dan tujuan
3) Anjurkan
memodifikasi prosedur hypnosis diri (frekuensi, intensitas, teknik) berdasarkan
respond an kenyamanan
3. Dukungan pengungkapan kebutuhan (I.09266)
Definisi
Memudahkan mengungkapkan kebutuhan dan keinginan secara efektif.
Tindakan
a. Observasi
1) Periksa
gangguan komunikasi verbal (mis: ketidakmampuan berbicara kesulitan
mengekspresikan pikiran secara verbal)
b. Terapeutik
1) Ciptakan
lingkungan yang tenang
2) Hindari
berbicara kerasa
3) Ajukan
pertanyaan dengan jawaban singkat dengan isarat dengan anggukan kepala jika
mengalami kesulitan bicara
4) Jadwalkan waktu
istirahat sebelum waktu kunjungan dengan sesi terapi wicara
5) Fasilitasi
komunikasi dengan media (mis: pensil dan kertas, computer, kartu kata)
c. Edukasi
1) Informasikan keluarga
dan tenaga kesehatan lain teknik berkomunikasi, dan gunakan secara konsisten
2) Anjurkan
keluarga dan staf mengajak bicara meskipun tidak mampu berkomunikasi
d. Kolaborasi
1) Rujuk pada
terapi wicara jika perlu
4. Dukungan koping keluarga (I.09260)
Definisi
Memfasilitasi peningkatan nilai nilai minat dan tujuan dalam keluarga
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi
respon emosional terhadap kondisi saat ini
2) Identifikasi
beban prognosis secara psikologis
3) Identifikasi
pemahaman tentang keputusan perawatan setelah pulang
4) Identifikasi
kesesuaian antara harapan pasien keluarga dan tenaga Kesehatan
b. Terapeutik
1) Dengarkan
masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
2) Terima nilai
nilai keluarga dengan cara tidak menghakimi
3) Diskusikan
rencana medis dan perawatan
4) Fasilitasi
pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antara anggota keluarga
5) Fasilitasi
pengambilan keputusan dalam merencanakan perawatan jangka panjang, jika perlu
6) Fasilitasi
anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik nilai
7) Fasilitasi
pemenuhan kebutuhan dasar keluarga (mis: tempat tinggal, makanan, pakaian)
8) Fasilitasi
anggota keluarga melalui proses kematian dan berduka jika perlu
9) Fasilitasi
memperoleh pengetahuan keterampilan dan peralatan yang diperlukan untuk
mempertahankan keputusan perawatan pasien
10) Bersikap
sebagai penganti keluarga untuk menenangkan pasien atau jika keluarga tidak
dapat memberikan perawatan
11) Hargai dan
dukung mekanisme koping adaptip yang digunakan
12) Berikan
kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga
c. Edukasi
1) Informasikan
kemajuan pasien secara berkala
2) Informasikan
fasilitas perawatan yang tersedia
d. Kolaborasi
1) Rujuk untuk
terapi keluarga, jika perlu
5. Dukung meditasi (I.05172)
Definisi
Memfasilitasi perubahan tingkat kesadaran dengan berfokus secara khusus
pada pemikiran dan perasaan
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi
kesiapan menjalani meditasi
2) Identifikasi
penerimaan terhadap meditasi
3) Monitor
efektifitas meditasi
b. Terapeutik
1) Sediakan
lingkungan yang tenang
2) Fasilitasi
memilih kata kata yang memiliki efek menenangkan (mis: mengulang kata ‘satu’,
‘ikhlas’, ‘sabar’, ‘alhamdullilah’, ‘astaghfirullah’)
3) Setelah
selesai, mintalah pasien duduk diam untuk beberapa menit dengan mata terbuka
c. Edukasi
1) Anjurkan mengabaikan
pikiran yang mengganggu
2) Anjurka duduk
dengan tenang dengan posisi yang nyaman
3) Anjurkan
menutup mata, jika perlu
4) Anjurkan
memfokuskan perhatian pada saat tasik napas sambil mengucapkan kata pilihan
5) Anjurkan
melemaskan semua otot dan tetap rileks
6) Anjurkan
melakukan meditasi 1-2 kali sehari 9
6. Edukasi
Aktivitas/Itirahat (I.12362)
Definisi
Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat
Tindakan
a. Obseervasi
1) Identivikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b. Terapeutik
1) Sediakan materi
dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
2) Jadwalkan
pemberian Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
3) Berikan
kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya
c. Edukasi
1) Jelaskan
pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin
2) Anjurkan terlibat
dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas lainya
3) Anjurkan
Menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
4) Ajarkan cara
mengidentifikasi kebutuhan istirahat (mis. Kelelahan, sesak napas saat
aktivitas)
5) Ajarkan cara
mengidentivikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
7. Edukasi Efek
Samping Obat (I.12371)
Definisi
Memberikan informasi untuk meminimalkan efek samping dari agen
farmakologi yang diprogramkan
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
b. Terapeutik
1) Persiapan
materi dan media edukasi
2) Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan pasien dan
keluarga
3) Berikan
kesempatan pasien dan keluarga bertanya
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan
obat yang diberikan
2) Jelaskan
indikasi dan kontra indikasi obat yang akan dikonsumsi
3) Jelaskan cara
kerja obat secara umum
4) Jelaskan dosis,
cara pemakaian, waktu, dan lamanya pemberian obat
5) Jelaskan tanda
dan gejala bila obat yang dikonsumsi tidak cocok untuk pasien
6) Jelaskan reaksi
alergi yang mungkin timbul saat setelah obat dikonsumsi
7) Anjurkan
melihat tanggal kadaluarsa obat yang akan dikonsumsi
8) Anjurkan
melihat kondisi fisik obat sebelum dikonsumsi
9) Anjurkan untuk
segera kefasilitas Kesehatan terdekat jika reaksi obat yang dikonsumsi
membahayakan hidup pasien
10) Ajari cara
mengatasi reaksi oabt yang tidak diinginkan
8. Edukasi
Kemoterapi (I.12382)
Definisi
Mengajarkan pasien dan keluarga untuk memahami cara kerja dan mengurangi
efeksamping agen antineoplasma
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b. Terapeutik
1) Sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan
2) Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai dengan kesepakatan
3) Berikan
kesempatan untuk bertanya
c. Edukasi
1) Jelaskan efek
efek obat antineoplasma pasa sel sel malignan
2) Ajarkan pasien
dan keluarga mengenai efek terapi pada fungsi sumsum tulang belakang, folikel
rambut, fungsi seksual, dan toksisitas organ
3) Ajarkan pasien
dan keluarga cara mencegah infeksi (mis. Menghindari keramaian, memelihara
kebersihan dan cuci tangan)
4) Anjurkan
melaporkan gejala demam, mengigil, mimisan, lebam lebam, tinja berwarna merah
tua/hitam
5) Anjurkan
mneghindari pengunaan produk aspirin
9. Edukasi
Kesehatan (I.12383)
Definisi
Mengajarkan pengelolaan factor resiko penyakit dan prilaku hidup bersih
serta sehat
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi
Kesehatan dan kemampuan menerima informasi
2) Identifikasi
factor factor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi prilaku hidup
bersih dan sehat
b. Terapeutik
1) Sediakan meteri
dan media Pendidikan Kesehatan
2) Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai dengan kesepakatan
3) Berikan
kesempatan untuk bertanya
c. Edukasi
1) Jelaskan factor
resiko yang dapat memperngaruhi Kesehatan
2) Ajarkan prilaku
hidup bersih dan sehat
3) Ajarkan
strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat
10. Edukasi
Manajemen Stres (I.12392)
Deinisi
Mengajarkan pasien untuk mengidentifikasi dan mengelola stress akibat
perubahan hidup sehari hari
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi kesiapan
dan kemampuan menerima informasi
b. Terapeutik
1) Sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan
2) Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai dengan kesepakatan
3) Berikan
kesempatan untuk bertanya
c. Edukasi
1) Ajarkan teknik
relaksasi
2) Ajarkan latihan
asertif
3) Ajarkan membuat
jadwal olah raga teratur
4) Ajarkan tetap
menulis jurnal untuk meningkatkan optimisme dan pelepasan beban
5) Anjurkan
aktivitas untuk menyenagkan diri sendiri (mis. Hobi, bermain musik)
6) Anjurkan
bersosialisasi
7) Anjurkan tidur
dengan baik setiap malam (7-9 jam)
8) Anjurkan
tertawa untuk melepas stress dengan membaca buku atau video klip lucu
9) Anjurkan
menjalin komunikasi dengan keluarga dan profesi pemberi asuhan
11. Edukasi
Manajemen Nyeri (I.12391)
Definisi
Mengajarkan pengelolaan suhu tubuh yang lebih dari normal
Tindakan
a. Observasi
1) Identivikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b. Terapeutik
1) Sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan
2) Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai dengan kesepakatan
3) Berikan
kesempatan untuk bertanya
c. Edukasi
1) Jelaskan
penyebab, periode, dan strategi meredakan nyeri
2) Anjurkan
monitor nyeri secara mandiri
3) Anjurkan
mengunakan analgetic secara tepat
4) Anjurkan Teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
12. Edukasi
Perawatan Stoma (I.12432)
Definisi
Memberikan informasi melakukan perawatan lubang buatan pada abdomen
untuk mengalirkan feses
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b. Terapeutik
1) Sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan
2) Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
3) Berikan
kesempatan untuk bertanya
c. Edukasi
1) Jelaskan
pentingnya Teknik aseptic selama merawat stoma
2) Jelaskan
pentingnya stoma terbebas dari sabun
3) Anjurkan area
stoma agar tidak terkena pakaian
4) Anjurkan
melapor jika ditemukan herniasi, atropi, atau perburukan dari stoma
5) Ajarkan cara
memonitor stoma (mis. Karakteristik stoma, tanda gejala komplikasi,
karakteristik feses)
6) Ajarkan cara
perawatan stoma
7) Ajarkan
pengunaan pasta atau powder sesuai dengan kebutuhan
13. Edukasi Proses
Penyakit (I.12444)
Definisi
Memberikan informasi tentang
mekanisme munculnya penyajit dan menimbulkan tanda dan gejala yang menganggu
Kesehatan tubuh pasien
Tindakan
a. Obseervasi
1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b. Terapeutik
1) Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
2) Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai dengan
kesepakatan
3) Berikan kesempatan untuk bertanya
c. Edukasi
1) Jelaskan penyebab dan factor resiko penyakit
2) Jelaskan proses patofisiologi munculnya penyakit
3) Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh
penyakit
4) Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
5) Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang
dirasakan
6) Ajarkan cara meminimalkan efek samping dari intervensi
atau pengobatan
7) Informasikan kondisi pasien saat ini
8) Anjurkan elapor jika merasakan tanda dan gejala
memberat atau tidak biasa
14. Edukasi Teknik Napas (I.12452)
Definisi
Mengajarkan Teknik pernapasan untuk
meningkatkan relaksasi, meredakan nyeri dan ketidak nyamanan
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b. Terapeutik
1) Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
2) Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
3) Berikan kesempatan untuk bertanya
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan manfaat Teknik napas
2) Jelaskan prosedur Teknik napas
3) Anjurkan memposisikan tubuh senyaman mungkin (mis.
Duduk, baring)
4) Anjurkan menutup mata dan berkonsentrasi penuh
5) Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup udara
melalui hidung secara perlahan
6) Ajarkan melakukan ekspirasi dengan menghembuskan udara
dari mulut secara perlahan
7) Demonstrasikan menarik napas selama 4 detik, menahan
napas selama 2 detik dan menghembuskan napas selama 8 detik
15. Kompres Dingin (I.08234)
Definisi
Melakukan stimulasi kulit dengan
dingin untuk mengurangi nyeri, peradangan dan mendapatkan efek terapeutik
lainya melalui paparan dingin
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi kontraindikasi kompres dingin (mis.
Penurunan sirkulasi, penurunan sensasi)
2) Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres
dingin
3) Periksa suhu alat kompres
4) Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5
menit pertana
b. Terapeutik
1) Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat
(mis. Kantong plastic tahan air, kemasan gel beku atau handuk)
2) Pilih lokasi kompres
3) Balut alat kompres dingin dengan kain pelindung, jika
perlu
4) Lakukan kompres dingin pada area cidera
5) Hindari pengunaan kompres pada jaringan yang terpapar
terapi radiasi
c. Edukasi
1) Jelaskan prosedur pengunaan kompres dingin
2) Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara
mandiri tanpa pemberitahuan sebelumnya
3) Ajarkan cara menghindari kesrusakan jaringan akubat
dingin
16. Kompres Panas (I.08235)
Definisi
Melakukan stimulasi kulit dan
jaringan dengan panas untuk mengurangi nyeri, spasme otot, dan mendapatkan efek
terapeutik lainya melalui paparan panas
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi kontraindikasi kompres panas (mis.
Penurunan sensasi, penurunan sirkulasi)
2) Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres
panas
3) Periksa suhu alat kompres
4) Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5
menit pertama
b. Terapeutik
1) Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat
(mis. Kantong plastic tahan air, botol air panas, bantalan pemanas listrik)
2) Pilih lokasi kompres
3) Balut alat kompres panas dengan kain pelindung, jika
perlu
4) Lakukan kompres panas pada daerah yang cedera
5) Hindari pengunaan kompres pada jaringan yang terpapar
terapi radiasi
c. Edukasi
1) Jelaskan prosedur penggunaan kompres panas
2) Anjurka tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara
mandiri tanpa pemberi tahuan sebelumnya
3) Ajarkan cara menghidari kerusakan jaringan akibat
panas
17. Konsultasi (I.12461)
Definisi
Memberikan pertimbangan
untukmemecahkan masalah keperawatan dan Kesehatan yang dialami pasien, keluarga
, kelompok atau komunitas
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi tujuan konsultasi
2) Identifikasi masalah yang menjadi focus konsultasi
3) Identifikasi harapan semua pihak yang terlibat
4) Identifikasi model konsultasi yang sesuai
5) Identifikasi ekspektasi biaya, jika perlu
b. Terapeutik
1) Fasilitasi kontrak tertulis untuk menentukan
kesepakatan jadwal konsultasi
2) Berikan tanggapan secara professional terhadap
penerimaan atau penolakan ide
3) Fasilitasi memutuskan pilihan alternatif solusi
c. Edukasi
1) Jelaskan masalah yang sedang dihadapi pasien
2) Jelaskan alternatif solusi yang dapat dilakukan oleh
pasien/keluarga
3) Jelaskan keuntungan dan kerugian masing masing solusi
4) Anjurkan meningkatkan kemandirian menyelesaikan
masalah
18. Latihan Pernapasan (I.01007)
Definisi
Latihan mengerakan dinding dada
untuk meningkatkan bersihan jalan napas, meningkatkan pengembangan paru,
menguatkan otot otot napas, dan meningkatkan relaksasi atau rasa nyaman
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi indikasi dilakukan latihan pernapasan
2) Monitor frekuensi, irama dan kedalaman napas sebelum
dan sesudah latihan
b. Terapeutik
1) Sediakan tempat yang tenang
2) Posisikan pasien nyaman dan rileks
3) Tempatkan satu tangan di dada dan satu tangan diperut
4) Pastikan tangan di dada mundur kebelakang dan telapak
tangan diperut maju kedepan saat menarik napas
5) Ambil napas dalam secara perlahan melalui hidung dan
tahan selama tujuh hitungan
6) Hitungan kedelapan hembuskan napas melalui mulut
dengan perlahan
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan prosedur latihan pernapasan
2) Anjurkan mengulangi latihan 4-5 kali
19. Latihan Rrehabilitasi (I.05176)
Definisi
Mengajarkan kemampuan untuk
mengoptimalkan Kesehatan, pemeliharaan Kesehatan dan mengembalikan kemandirian
setelah mengalami kondisi sakit, proses degeneratif, trauma dan lain lain
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi masalah kebersihan diri dan masalah kulit
2) Monitor kemampuan dan perkembangan latihan
3) Monitor tanda vital dalam setiap latihan
b. Terapeutik
1) Motivasi untuk mandiri dalam beraktivitas
2) Berikan kesempatan meningkatkan keterampilan memenuhi
kebutuhan sehari hari
3) Sediakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk
mencegah cidera dan infeksi
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan prosedur rehabilitasi
2) Jelaskan perlunya pembatasan aktivitas
3) Ajarkan pengunaan alat bantu jika diperlukan (mis.
Tongkat, kruk, kursi roda)
4) Latihan mengosongkan bladder
5) Latihan ROM aktif dan pasif
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi dengan rehabilitasi medik, jika perlu
20. Manajemen Efek Samping Obat (I.14505)
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola efek
samping yang tidak diharapkan dari pemberian agen farmakologi
Tindakan
a. Observasi
1) Periksa tanda dan gejala terjadinya efek samping obat
2) Identifikasi penyebab timbulnya efek samping obat
(mis. Usia tua, fungsi ginjal menurun, dosis tinggi, rute pemberian tidak
tepat, waktu pemberian tidak tepat)
b. Terapeutik
1) Hentikan pemberian obat
2) Laporkan efek samping obat sesuai dengan SPO
3) Berikan pertolongan pertama untuk meminimalkan efek
samping obat, sesuai kebutuhan
c. Edukasi
1) Jelaska proses terjadinya efek samping obat
2) Anjurkan menghentikan konsumsi obat
3) Ajarkan cara meminimalkan efek samping obat
d. Kolaborasi
1) Konsultasikan pemberian medikasi untuk penaganan efek
samping obat
21. Manajemen Kenyamanan Lingkungan (I.08237)
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola
kenyamanan lingkungan yang optimal
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi sumber ketidaknyamanan (mis. Suhu
ruangan, kebersihan)
2) Monitor kondisi kulit, terutama di area tonjolan (mis.
Tanda tanda iritasi, atau luka tekan)
b. Terapeutik
1) Berikan penerimaan dan dukungan kepindahan
kelingkungan baru
2) Letakan bel pada tempat yang mudah dijangkau
3) Sediakan ruangan yang ntenang dan mendukung
4) Jadwalkan kegiatan sosialisasi dan kunjungan
5) Fasilitasi kenyamanan lingkungan (mis. Atur suhu,
selimut, kebersihan)
6) Atur posisi yang nyaman (mis. Topang dengan bantal,
jaga sendi dengan pergerakan)
7) Hindari paparan kulit terhadap iritasi (mis. Feses,
urine)
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan manajemen lingkungan
2) Ajarkan cara manajemen sakit dan cedera
22. Manajemen Mood (I.09289)
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola
keselamatan, stabilisasi, pemulihan dan perawatan gangguan mood (keadaan
emosional yang bersifat sementara)
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi mood (mis. Tanda, gejala, riwayat
penyakit)
2) Identifikasi resiko keselamatan diri atau orang lain
3) Monitor fungsi kognitif (mis. Konsentrasi, memori,
kemampuan membuat keputusan)
4) Monitor tingkat aktivitas dan tingkat stimulasi
lingkungan
b. Terapeutik
1) Fungsi pengisian kuisioner self-report (mis. Beck
depression inventory, skala status fungsional)
2) Berikan kesempatan untuk menyampaikan perasaan dengan
cara yang tepat (mis. Sanfsack, terapi seni, aktivitas fisik)
c. Edukasi
1) Jelaskan tentang gangguan mood dan penagananya
2) Anjurkan berperan aktif dalam pengobatan dan
rehabilitasi
3) Anjurkan rawat inap sesuai indikasi (mis. Resiko
keselamatan, deficit perawatan diri, sosial)
4) Ajarkan mengenali pemicu gangguan mood secara mandiri
(mis. Situasi stress, masalah fisik)
5) Ajarkan monitor mood secara mandiri (mis. Sekala
tingkat 1-10, membuat jurnal)
6) Ajarkan kemampuan koping dan penyelesaian masalah baru
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian obat, jika perlu
2) Rujuk untuk psikoterapi (mis. Prilaku, hubungan
interpersonal, keluarga, kelompok)
23. Manajemen Stres (I.09293)
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola
tingkat stress dengan tujuan meningkatkan fungsi individual
Tindakan
a. Obseervasi
1) Identifikasi tingkat stress
2) Identifikasi stressor
b. Terapeutik
1) Lakukan reduksi ansietas (mis. Anjurkan napas dalam
sebelum prosedur, berikan informasi tentang prosedur)
2) Lakukan manajemen pengendalian marah, jika perlu
3) Pahami reaksi marah terhadap stressor
4) Bicarakan perasaan marah, sumber dan makna marah
5) Berikan kesempatan untuk menenangkan diri
6) Pastikan keselamatan pasien, anggota keluarga dan staf
7) Berikan waktu istirahat dan tidur yang cukup untuk
mengembalikan tingkat energi
8) Gunakan metode untuk meningkatkan kenyamanan dan
ketenangan spiritual
9) Pastikan asupan nutrisi yang adekuat untuk
meningkatkan resistensi tubuh terhadap stress
10) Hindari makanan yang mengandung kafeein, garam, dan
lemak
c. Edukasi
1) Anjurkan mengatur waktu untuk mengurangi kejadian
stress
2) Anjurkan mengendalikan tuntutan orang lain dengan
negoisasi atau mengatakan “tidak”
3) Anjurkan memenuhi kebutuhan yang prioritas dan dapat
diselesaikan
4) Anjurkan latihan fisik untuk meningkatkan Kesehatan
biologis dan emosional 30 menit tiga kali seminggu
5) Anjurkan mengunakan Teknik menurunkan sters yang
sesuai untuk diterapkan dirumah sakit maupun pada situasi lainya
6) Anjurkan Teknik menurubkan stress (mis. Latihan
pernapasan, masase, relaksasi progresif, imanjinasi terbimbing, terapi
sentuhan, terapi murottal, terapi music, terapi humor, terapi tertawa,
meditasi)
24. Manajemen Terapi Radiasi (I.08240)
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola efek
samping perawatan radiasi
Tindakan
a. Observasi
1) Monitor efek samping dan efek toksik terapi
2) Monitor perubahan integritas kulit
3) Monitor anoreksia, mual, muntah, perubahanrasa,
esophagitis, dan diare
4) Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik, anemia, dan
perdarahan
b. Terapeutik
1) Berikan perawatan kulit
2) Batasi kunjungan
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan prosedur terapi radiasi
2) Jelaskan efek radiasi pada sel keganasan
3) Jelaskan protocol proteksi kepada pasien, keluarga dan
pengunjung
4) Anjurkan membersihkan mulut dengan alat pembersih gigi
5) Anjurkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
6) Ajarkan cara mengatasi kelelahan dengan merencanakan
waktu istirahatdan membatasi aktivitas
7) Ajarkan cara mencegah infeksi (mis. Menghindari
keramaian, menjaga kebersihan, dan mencuci tangan)
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian obat untukmengendalikan efek
samping (mis. antiemetik)
25. Pemantauan Nyeri (I.08242)
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis data
nyeri
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi factor pencetus dan Pereda nyeri
2) Monitor kualitas nyari (mis. Terasa tajam, tumpul,
diremas remas, ditimpa beban berat)
3) Monitor lokasi dan penyebaran nyeri
4) Monitor intensitas nyeri dengan mengunakan sekala
5) Monitor durasi dan frekuensi nyeri
b. Terapeutik
1) Atur interfal waktu pemantauan sesuai dengan kondisi
pasien
2) Dokumentasikan hasil pemantauan
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2) Informasikan hasil pemantauan
26. Pemberian Analgesik (I.08243)
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen
farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus,
Pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi)
2) Identifikasi riwayat alergi obat
3) Identifikasi kesesuaian jenis analgesic (mis.
Narkotoka, non-narkotika, atau NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri
4) Monitor tanda tanda vital sebelum dan sesudah pembeian
analgesic
5) Monitor efektifitas analgesic
b. Terapeutik
1) Diskusikan jenis analgesic yang disukai untuk mencapai
analgesia optimal, jika perlu
2) Pertimbangkan pengunaan infus kontiniu atau bolus
oploid untuk mempertahankan kadar dalam serum
3) Tetapkan target efektivitas analgesic untuk
mengoptimalkan respon pasien
4) Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek
yang tidak diinginkan
c. Edukasi
1) Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesic, sesuai
indikasi
2) Kolaborasi pemberian obat dan cairan preanestesik,
sesuai indikasi
3) Konsultasikan hasil diagnostic dan laboratorium,
berdasarkan status Kesehatan dan rencana operasi
4) Kolaborasi pemberrian obat dan atau cairan tambahan
untuk menjaga homeostatis fisiologis, jia perlu
27. Pemberian Obat Intravena (I.02065)
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen
farmakologis melalui kateter intravena
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi dan
kontraindikasi obat
2) Verifikasi order obat sesuai denganj indikasi
3) Periksa tanggal kadaluarsa obat
4) Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum
pemberian obat, jika perlu
5) Monitor efek terapeutik obat
6) Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
b. Terapeutik
1) Lakukan prinsip enam benar obat (pasien, obat, dosis,
rute, waktu, dokumentasi)
2) Pastikan ketepatan dan ke patenan kateter IV
3) Campurkan obat kedalam kantung, botol, atau buret
sesuai dengan kebutuhan
4) Berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
5) Tempelkan label keterangan nama obat dan dosis pada
waktu cairan IV
6) Gunakan mesin pompa untuk pemberian obat secara
kontinu, jika perlu
c. Edukasi
1) Jelaskan jenis obat, alas an pemberian, Tindakan yang
diharapkan dan efek samping sebelum pemberian
2) Jelaskan factor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
efektifitas obat
28. Pemberian Obat Oral (I.03128)
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen
farmakologi melalui mulut untuk mendapatkan efek local atau sistemik
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi dan
kontraindikasi obat (mis. Gangguan menelan, nausea/muntah, inflamasi usus,
preistaltik menurun, program puasa)
2) Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
3) Periksa tanggal kadaluarsa obat
4) Monitor efek terapeutik obat
5) Monitor efek local, efek sistemik dan efek samping
obat
6) Monitor resiko aspirasi jika perlu
b. Terapeutik
1) Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis,
waktu, rute, dokumentasi)
2) Berikan obat oral sebelum makan atau setelah makan,
sesuai kebutuhan
3) Campurkan obat dengan sirup, jika perlu
4) Taruh obat sublingual dibawah lidah pasien
c. Edukasi
1) elaskan jenis obat, alas an pemberian, Tindakan yang
diharapkan dan efek samping sebelum pembarian
2) Anjurkan tidak menelan obat sublingual
3) Anjurkan tidak makan/minum hingga seluruh obat
sublingual larut
4) Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian
obat secara mandiri
29. Pemberian Obat (I.02062)
Definisi
Mempersiapkan, memberi dan
mengevaluasi keefektifan agen farmakologi yang diprogramkan
Tindaklln
a. Observasi
1) Identifikasi kemingkinan alergi, interaksi dan
kontraindikasi obat
2) Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
3) Periksa tanggal kadaluarsa obat
4) Monitor tanda vital dan laboratorium sebelum pemberian
obat, jika perlu
5) Monitor efek terapeutik obat
6) Monitor efek samping toksisitas dan interaksi obat
b. Terapeuitk
1) Perhatikanprosedur pemberian obatyang aman dan akurat
2) Hindari interupsi saat mempersiapkan, memferivikasi
atau mengelola obat
3) Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, rute,
waktu, dokumentasi)
4) Hindari pemberian obat yang tidak diberi label dengan
benar
5) Buang obat yang tidak terpakai atau kadaluarsa
6) Fasilitasi minum obat
7) Tanda tangani pemberian narkotika sesuai protocol
8) Dokumentasikan pemberian obat dan respon terhadap obat
c. Edukasi
1) Jelaskan jenis obat alas an pemberian, Tindakan yang
diharapkan, dan efek samping sebelum pemberian
2) Jelaskan factor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
efektifitas obat
30. Pemberian Obat Topikal (I.14533)
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmakologi
kepermukaan kulit
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi dan
kontraindikasi obat
2) Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
3) Periksa tanggal kadaluarsa obat
4) Monitor efek terapeutik obat
5) Monitor efek local, efek sistemik dan efek samping
obat
b. Terapeutik
1) Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu
rute, dokumentasi)
2) Cuci tangan dan pasang sarung tangan
3) Berikan privasi
4) Bersihkan kulit
5) Oleskan obat topical pada kulit atau selaput lender
yang utuh (kecuali pengunaan obat untuk mengobati lesi)
c. Edukasi
1) Jelaskan jenis obat, alas an pemberian, Tindakan yang
diharapakan dan efek samping sebelum pemberian
2) Ajarkan pasien dan keluarga tentang pemberian obat
secara mandiri
31. Pengaturan Posisi (I.01019)
Definisi
Menempatkan bagian tubuh untuk
meningkatkan Kesehatan fisiologis atau psikologis
Tindakan
a. Observasi
1) Monitor status oksigenasisebelum dan sesudah mengubah
posisi
2) Monitor alat traksi agar selalu tepat
b. Terapeutik
1) Tepatkan pada matras/tepat tidur terapeutik yang tepat
2) Tempatkan pada posisi yang terapeutik
3) Tempatkan objek yang sering digunakan dalam jangkauan
4) Tempatkan bel atau lampupangilan dalam jangkauan
5) Sediakan matras yang kokoh/padat
6) Atur posisi tidur yang disukai, jika tidak kontraindikasi
7) Ataur posisi untuk mengurangi sesak (mis. Semi fowler)
8) Atur posisi yang meningkatkan drainage
9) Posisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat
10) Immobilisasi dan topang bagian tubuh yang cedera
dengan tepat
11) Tinggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat
12) Tinggikan anggota gerak 20 derajat atau lebih diatas
level jantung
13) Tinggikan tempat tidur bagian kepala
14) Berikan bantal yang tepat pada leher
15) Berikan topangan pada area edema (mis. Bantal dibawah leher
dan skrotum)
16) Posisikan untuk mempermudah ventilasi/perfusi (mis.
Tengkurep/good lung down)
17) Motivasi melakukan ROM aktif atau pasif
18) Motifasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai
dengan kebutuhan
19) Hindari menempatkan pada posisi yang dapat
meningkatkan nyeri
20) Hindari menempatkan stump amputasi pada posisi fleksi
21) Hindari posisi yang menimbulkan keteganggan pada luka
22) Minimalkan gesekan dan tarikan saat menginah posisi
23) Ubah posisi setiap 2 jam
24) Ubah posisi dengan Teknik log roll
25) Pertahankan posisi dan integritas traksi
c. Edukasi
1) Informasikan saat akan dilakukan perubahan posisi
2) Ajarkan cara mengunakan postur yang baik dan mekanika
tubuh yang baik selama melakukan perubahan posisi
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian premedikasi sebelum mengubah
posisi
32. Perawatan Amputasi (I.14557)
Definisi
Meningkatkan penyembuhan fisik dan
psikologis sebelum dan sesudah amputasi bagian tubuh
Tindakan
a. Observasi
1) Monitor adanya edema pada stump
2) Monitor nyeri phantom pada tungkai (mis. Rasa
terbakar, kram, berdenyut rasa remuk, atau kesemutan)
3) Monitor prosthesis secara teratur (mis. Stabilitas,
kemudahan pergerakan, efesiensi energi, tampilan saat berjalan)
4) Monitor penyembuhan luka pada area insisi
5) Monitor masalah psikologis (mis. Depresi, kecemasan)
6) Identifikasi modifikasi gaya hidup dan alat bantu yang
diperlukan (mis. Rumah dan mobil)
7) Identifikasi modifikasi dalam pakaian, sesuai
kebutuhan
b. Terapeutik
1) Motivasi berpartisipasi dalam memutuskan amputasi,
jika memungkinkan
2) Fasilitasi pengunaan martas/Kasur pengurang tekanan
3) Posisikan stump (punting/bagian ujung yang diamputasi)
pada kesejajaran tubuh yang vaskuler
4) Hindari menganti balutan stump segera setelah oprasi
selama tidak ada rembesan
5) Hindari meletakan stump pada posisi mengantung untuk
menurunkan edema dan stasis tanda infeksi
6) Balut stump sesuai kebutuhan
7) Buat stump agar berbentuk kerucut melalui pembalutan
(wrapping) agar sesuai prosthesis
8) Lakukan Pereda nyeri non faramologis (mis. TENS,
phonophoresis, pemijatan)
9) Fasiltasi menghadapi proses berduka karena kehilangan
bagian tubuh
10) Motivasi merawat stump secara mandiri
11) Diskusikan tujuan jangka Panjang program rehabilitasi
(mis. Berjalan tanpa alat pendukung)
c. Edukasi
1) Jelaskan bahwa nyeri phantom dapat terjadi beberapa
minggu setelah pembedahan dan dapat dipicu oleh tekanan pada area lain
2) Anjurkan menhindari duduk dalam waktu lama
3) Ajarkan latihan pascaoprasi (mis. Latihan rentan
gerak, latihan napas, dan miring kiri kanan)
4) Ajarkan perawatan diri setelah pulang dari rumah sakit
5) Ajarkan tanda dan gejala untuk dilaporkan kefasilitas
layanan Kesehatan (mis. Sakit kronis, kerusakan kulit, kesemutan, denyut nadi
tidak teraba, suhu kulit yang dingin)
6) Ajarkan merawat dan mengunakan prosthesis
d. Kolaborasi
1) Rujuk kelayanan spesialis untuk modifikasi atau
perawatan komplikasi prosthesis
33. Promosi Koping (I.09312)
Definisi
Meningkatkan upaya kognitif dan
prilaku untuk menilai dan merespon stressor atau kemampuan mengunakan sumber
sumber yang ada
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi kegiatan jangka pendek dan Panjang sesuai
dengan tujuan
2) Identifikasi kemampuan yang dimiliki
3) Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi
tujuan
4) Identifikasi pemahaman proses penyakit
5) Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan
hubungan
6) Identifikasi metode penyelesaian masalah
7) Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan
social
b. Terapeutik
1) Diskusikan perubahan peran yang dialami
2) Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkian
3) Diskusikan alas an mengkritik diri sendiri
4) Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi
prilaku sendiri
5) Diskusikan konsekuensi tidak mengunakkan rasa bersalah
dan rasa malu
6) Diskusikan resiko yang menimbulkan bahaya pada diri
sendiri
7) Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
8) Berikan pilihan realistic mengenai aspek aspek
tertentu dalam perawatan
9) Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
10) Tinjau Kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan
11) Hindari mengambil keputusan saat pasien berada dalam
tekanan
12) Motofasi terlibat dalam kegiatan social
13) Motifasi mengidentifikasi system pendukung yang
tersedia
14) Damping saat berduka (mis. Penyakit kronis, kecacatan)
15) Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil
mengalami pengalaman sama
16) Dukung pengunaan mekanisme pertahanan yang tepat
17) Kurangi ransangan lingkungan yang mengancap
c. Edukasi
1) Anjurkan menjalani hubungan yang memiliki kepentinagn
dan tujuan sama
2) Anjurkan pengunaan spiritual, jika perlu
3) Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
4) Anjurkan keluarga terlibat
5) Anjurka membuat tujuan lebih spesifik
6) Lihat cara memesahkan masalah secara konstruiktif
7) Latihan mengunakan Teknik relaksasi
8) Latihan keterampilan social, sesuai kebutuhan
9) Latihan mengembangjkan penilaian obyektif
34. Teknik Distraksi (I.08247)
Definisi
Mengalihkan perhatian atau mengurangi emosi dan
pikiran negative terhadap sensasi yang tidak diinginkan
Tindakan
a.
Observasi
1)
Identifikasi
pilihan Teknik distaksi yang diinginkan
b.
Terapeutik
1)
Gunakan
Teknik distraksi (mis. Membaca buku, menonton televisi, bermain, aktivitas
terapi, membaca cerita, bernyayi)
c.
Edukasi
1)
Jelaskan
manfaat dari jenis distraksi bagi panca indra (mis. Music, penghitungan,
televisi, membaca)
2)
Anjurkan
mengunakan Teknik sesuai dengan tingkat energi, kemampuan, usia, tingkat
perkembangan
3)
Anjurkan
membuat daftar aktivitas yang menyenagkan
4)
Anjurkan
berlatih Teknik distraksi
35. Teknik Imajinasi Terbimbing (I.08247)
Definisi
Membentuk imajinasi dengan
mengunakan semua indra melalui proses kognitif dengan mengubah obyek, tempat,
pristiwa, atau situasi untuk meningkatkan relaksasi, meningkatkan kenyamanan
dan meredakan nyeri
Tindakan
a. Onservasi
1) Identifikasi masalah yang dialami
2) Monitor respon perubahan emosional
b. Terapeutik
1) Sediakan ruangan yang tenang dan nyaman
c. Edukasi
1) Anjurkan membayangkan suatu tempatyang sangat
menyenangkan yang pernah atau yang ingin dikunjungi (mis. Gunung, pantai)
2) Anjurkan membayangkan mengunjungi tempat yang
dikunjungi berada dalam kondisi yang sehat, Bersama dengan orang yang dikasihi
atau dicintai dalam suasana yang nyaman
36. Terapi Akupreseur (I.06209)
Definisi
Mengunakan Teknik penekanan pada
titik tertentu untuk mengurangi nyeri, meningkatkan relaksasi, mencegah atau
mengurangi mual
Tindakan
a. Observasi
1) Periksa kontraindikasi (mis. Kontusio, jaringan perut,
infeksi, penyakit jantung, dan anak kecil)
2) Periksa tingkat kenyamanan psikologis dengan sentuhan
3) Periksa tempat yang sensitive untuk dilakukan
penekanan dengan jari
4) Identifikasi hasil yang ingin dicapai
b. Terapeutik
1) Tentukan titik akupuntur sesuai dengan hasil yang
dicapai
2) Perhatikan isyarat verbal atau nonverbal untuk
menentukan lokasi yang diinginkan
3) Ransang titik akupresure dengan jari atau ibu jari
dengan kekuatan tekanan yang memadai
4) Tekan jari atau pergelangan tangan untuk mengurangi
mual
5) Tekan bagian otot yang tegang hingga rileks atau nyeri
menurun, sekitar 15-20 menit
6) Lakukan penekanan pada kedua ekstremitas
7) Lakukan aku pressure setiap hari dalam satu pekan
pertama untuk mengatasi nyeri
8) Telaah referensi untuk menyesuaikan terapi dengan
etiologi, lokasi, dan gejala, jika perlu
c. Edukasi
1) Anjurkan untuk rileks
2) Ajarkan keluarga atau orang terdekat melakukan aku
pressure secara mandiri
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi dengan terapis yang tersertifikasi
37. Terapi Akupuntur (I.06210)
Definisi
Mengunakan metode penusukanjarum
pada titik titik tertentu yang tepat di permukaan tubuh
Tindakan
a. Observasi
1) Periksa riwayat Kesehatan dan pengkajian fidik, sesuai
kebutuhan
2) Periksa adanya resiko akupuntur
b. Terapeutik
1) Perhatikan prosedur keselamatan pasien (mis. Cuci
tangan, persiapan kulit, persiapan lingkungan kerja, persiapan alat, kadaluarsa
jarum, manajemen sampah, manajemen daerah)
2) Berikan posisi yang sesuai dan buka area yang akan
diterapi
3) Tentukan titik akupuntur
4) Lakukan akupuntur sesuai dengan indikasi (lokasi, ukuran
jarum, jumlah jarum yang dihunakan)
5) Lakukan manajemen efek samping akupuntur (mis. Nyeri,
hematom, pingsan, jarum yang rusak, bengkok, tertancap, infeksi)
c. Edukasi
1) Jelaskan prosedur akupuntur, indikasi, kontra
indikasi, dan kemungkinan efek samping
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi dengan terapis yang tersertifikasi
38. Terapi Bantuan Hewan (I.09317)
Definisi
Mengunakan hemwan untuk stimulasi
pemulihan Kesehatan, pengalihan perhatian dan relaksasi
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi penerimaan pasien terhadap hewan sebagai
agen
2) Identifikasi adanya alergi pada hewan
b. Terapeutik
1) Tentukan standar untuk skrining, pelatihan, dan
perawatan hewan dalam program terapi
2) Ikuti peraturan dinas Kesehatan tentang pengunaan
hewan sebagai agen terapai
3) Buat pedoman atau protocol yang menguraikan respon
terhadap trauma atau cedera akibat kontak dengan hewan
4) Siapkan pilihan pilihan hewan (mis. Anjing, kucing,
kuda, ular, kura kura, burung)
5) Fasilitasi pasien memegang, membelai, menonton dan
mencurahkan emosi kepada hewan
6) Motivasi bermain dengan hewan terapi
7) Motivasi memberi makan atau merawat hewan
8) Berikan kesempatan untuk mengenang dan berbagi tentang
pengalaman merawat hewan pliharaan/hewan lainya
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan alas an memiliki hewan
39. Terapi Humor (I.09321)
Definisi
Mengunakan humor untuk memudahkan
membagun hubungan, mengurangi keteganggan dan kemerahan, atau mengatasi
perasaan menyakitkan
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi jenis humor yang diinginkan
2) Identifikasi tanggapan khas pasien terhadap humor
(mis. Tertawa atau tersenyum)
3) Identifikasi situasi dan kondisi untuk mengunakan
humor
4) Monitor respon dan hentikan strategi humor jika tidak
efektif
b. Terapeutik
1) Hindari konten yang sensitive
2) Tunjukan menghargai humor yang dilakukan
3) Tanggapi secara positif upaya humor yang dilakukan
c. Edukasi
1) Diskusikan keuntungan tertawa
2) Anjurkan mengunakan media terapi humor (mis. Permainan
lucu, kartun, lelucon, buku)
40. Terapi Murattal (I.08249)
Definisi
Menggunakan media al-quran (baik
dengan mendegarkan atau membaca) untuk membantu meningkatkan yang spesifik
dalam tubuh baik secara fisiologi maupun psikologi
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi aspek yang akan diubah atau dipertahankan
(mis. Sikap, fisiologi, psikologi)
2) Identifikasi aspek yang akan difokuskan dalam terapi
(mis. Stimulasi, relaksasi, konsentrasi, pengurangan nyeri)
3) Identifikasi jenis terapi yang digunakan berdasarkan
keadaan dan kemampuan pasien (mendegarkan atau membaca al-quran)
4) Identifikasi media yang dipergunakan (mis. Speaker,
earphone, handphone)
5) Identifikasi lama dan durasi pemberian sesuai dengan
kondisi pasien
6) Monitor perubahan yang difokuskan
b. Terapeutik
1) Posisikan dalam posisi dan lingkungan yang nyaman
2) Batasi ransangan eksternal selama terapi dilakukan
(mis. Lampu, suara, pengunjung, pangilan telepon)
3) Yakinkan volume yang digunakan sesuai dengan keinginan
pasien
4) Putar rekaman yang telah ditetapkan
5) Damping selama membaca al-quran
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan manfaat terapi
2) Ajarkan memusatkan perhatian/pikiran pada lantunan
ayat al-quran
41. Terapi Musik (I.08250)
Definisi
Mengunakan music untuk membantu
mengubah prilaku, perasaan atau fisiologis tubuh
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi perubahan prilaku atau fisiologis yang
akan dicapai (mis. Relaksasi, stimulasi, konsentrasi, pengurangan rasa sakit)
2) Identifikasi minat terhadap music
3) Identifikasi music yang disukai
b. Terapeutik
1) Pilih music yang disukai
2) Posisikan dalam posisi yang nyaman
3) Batasi ransangan eksternal selama terapi dilakukan
(mis. Lampu, suara, pengunjung, pangilan telepon)
4) Sediakan peralatan terapi music
5) Atur volume suara yang sesuai
6) Berikan terapi music yang sesuai
7) Hindari pemberian terapi music dalam dalam waktu yang lama
8) Hindari
pemberian terapi music saat cedera kepala akut
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan prosedur terapi music
2) Anjurkan rilkes selama mendengarkan music
42. Terapi Pemijatan (I.08251)
Definisi
Memeberikan stimulasi kulit dan
jaringan dengan berbagai Teknik Gerakan dan tekanan tangan untuk meredakan
nyeri, meningkatkan relaksasi, memperbaiki sirkulasi, dan atau stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi kontraindikasi terapi pemijatan (mis.
Penurunan trombosit, gangguan integritas kulit, deep vein thrombosis, area
lesi, kemerahan atau radang, tumor, dan hipersensitivitas terhadap sentuhan
2) Identifikasi kesediaan dan penerimaan dilakukan
pemijatan
3) Monitor respons terhadap pemijatan
b. Therapeutic
1) Tetapkan jangka waktu untuk pemijatan
2) Pilih area tubuh yang akan dipijat
3) Cuci tangan dengan air hangat
4) Siapkan lingkungan yang hangat, nyaman dan privasi
5) Buku area yang akan dipijat, sesuai kebutuhan
6) Tutup area yang tidak terpajan (mis. Dengan selimut,
seprai, handuk mandi)
7) Gunakan lotion atau minyak untuk mengurangi gesekan
(perhatikan kontaindikasi penggunaan lotion atau minyak tertentu pada tiap
individu)
8) Lakukan pemijatan secara perlahan
9) Laukan pemijatan dengan Teknik yang tepat
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan prosedur terapi
2) Anjurkan rileks selama pemijatan
3) Anjurkan beristirahat setelah pemijatan
43. Terapi Sentuhan (I.09330)
Definisi
Mengunakan tangan ke tubuh atau
bagian tubuh tertentu untuk memfokuskan, mengarahkan, dan memodulasi medan
energi dalam upaya penyembuhan
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi keinginan melakukan intervensi
2) Identifikasi tujuan dari terapi sentuhan yang
diinginkan
3) Monitor respon relaksasi dan perubahan lain yang
diharapkan
b. Terapeutik
1) Ciptakan lingkungan yang nyaman tanpa distraksi
2) Posisikan duduk atau terlentang dengan nyaman
3) Fokuskan diri pada kekuatan batin
4) Focus pada niat untuk memudahkan penyembuhan
5) Pikirkan pasien sebagai kesatuan dan fasilitasi aliran
energi pasien terbuka dan seimbang
6) Letakan telapak tangan menghadap 0pasien 3 sampai 5
inci dari tubuh
7) Focus pada niat memfasilitasi kesimetrisan dan penyembuhan
di area yang terganggu
8) Gerakan tangan perlahan dan terus sebanyak mungkin,
mulai dari kepala hingga kaki
9) Gerakan tangan dengan sangat lembut ke bawah melalui
medan energi pasien
10) Perhatikan keseluruhan pola aliran energi, terutama
srea yang mengalami gangguan, yang mungkin dirasakan melalui tangan (mis.
Perubahan suhu, kesemutan atau perasaan Gerakan halus lainnya)
c. Edukasi
1) Anjurkan beristirahat selama 20 menit atau lebih
setelah perawatan
44. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
Definisi
Memberikan stimulasi pada kulit dan
jaringan dibawahnya dengan arus listrik bertegangan rendah dan terkendali.
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi area stimulasi
2) Monitor iritasi kulit di lokasi elektroda setiap 12
jam
b. Terapeutik
1) Pastikan baterei peraslatan TENS penuh
2) Hindari penggunaan TENS pada pasien dengan alat pacu
jantung
3) Gunakan elektroda seklai pakai
4) Pasangkan kabel ke eletroda dan unit TENS tersambung
dengan baik
5) Tentukan dan atur amplitude terapeutik, laju dan lebar
nadi
6) Hentikan penggunaan jika tidak dapat ditoleransi
7) Sesuaikan tempat dan lokasi untuk emncapai respon yang
diingikan
c. Edukasi
1) Jelaskan prosedur TENS pada pasien dan keluarga
2) Informasikan sensai yang dirasakan saat unit TENS
diaktifkan
45. Yoga (I.08253)
Definisi
Memberikan stimulasi peningkatan
Kesehatan, kenyamanan dan relaksasi melalui serangkain Teknik napas dan Gerakan
Gerakan tertentu.
Tindakan
a. Observasi
1) Identifikasi toleransi terhadap latihan
2) Identifikasi jenis latihan dan Gerakan yoga, sesuai
kebutuhan
3) Periksa tanda vital sebelum dan sesuadah latihan
b. Terapeutik
1) Lakukan Gerakan Gerakan yoga (mis. Bidalasana/cat
stretch, janu sirsana, lying twist, nadi shodan)
2) Atur frekuensi melakukan yoga sesuai kemampuan
c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan alas an
2) Anjurkan melakukan yoga secara berkelompok 5-8 orang
3) Demonstrasikan Gerakan Gerakan yoga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar