Jumat, 12 Maret 2021

DIAGNOSA (Resiko perfusi gastrointestinal tidak efektif D.0013)

 

         A. DIAGNOSA (Resiko perfusi gastrointestinal tidak efektif D.0013)

1. Definisi :

Beresiko mengalami penurunan sirkulasi gastrointestinal

 

2. Faktor resiko :

a. Perdarahan gastrointestinal akut

b. Trauma abdomen

c. Syndrome kompartemen abdomen

d. Anuerisma aorta abdomen

e. Varises gastrofagus

f. Penurunan kinerja ventrikel kiri

g. Koagulopati (mis. Anemia sel sabit, koagulopati intravaskuler diseminata)

h. Penurunan konsentrasi haemoglobin

i. Keabnormalan massa prothrombin dan masa tromboplastin parsial

j. Disfungsi hati (mis. Sirosis, hepatis)

k. Disfungsi ginjal (mis. Ginjal polikistik, stenosis arteri ginjal, gagal ginjal)

l. Disfungsi gastrointestinal (mis. Ulkus duodenum, atau ulkus lambung, colitis iskemik)

m. Hiperglikemia

n. Ketidak stabilan hemodinamik

o. Efek agen farmakologi

p. Usia >60 tahun

q. Efek samping tindakan (mis. Cardiopulmonary bypass anastesi, pembedahan lambung)

 

3. Kondisi klinis terkait :

a. Varises gastroesofagus

b. Aneurisma aorta abdomen

c. Diabetes mellitus

d. Sirosis hepatis

e. Perdarahan gastrointestinal akut

f. Gagal jantung kogestif

g. Koagulasi intravaskuler diseminata

h. Ulkus duodenum atau ulkus lambung

i. Colitis iskemik

j. Pankreatitis iskemik

k. Ginjal polikistik

l. Stenosis arteri ginjal

m. Gagal ginjal

n. Sindroma kompartemen abdomen

o. Trauma abdomen

p. Anemia

 

B.  LUARAN

1. Definisi :

Keadekuatan aliran darah pada gastrointestinal untuk mempertahankan fungsi organ.

 

Luaran

Ekspektasi

Kriteria hasil

Ekspektasi

Luaran utama

Perfusi gastri intestinal

L.02010

Meningkat

Nafsu makan

Meningkat

Menurun

Mual

Menurun

Muntah

Nyeri abdomen

Asites

Konstipasi

Diare

Membaik

Bising usus

Membaik

Luaran tambahan

curah jantung

L.02008

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Meningkat

Kekuatan nadi perifer

meningkat

Ejection fraction (EF)

Cardiac index (CI)

Left ventricular stroke work index (LVSSWI)

Stroke volume index (SVI)

Menurun

Palpitasi

Menurun

Bradikardi

Takikardi

Gambaran EKG aritmia

Lelah

Edema

Distensi vena jugularis

Dispnea

Oliguria

Pucat/sianosis

Proximal nocturnal dyspnea (PND)

Ortopnea

Batuk

Suara jantung S3

Suara jantung S4

Murmur jantung

Berat badan

Hepatomegaly

Pulmonary vascular resistence (PVR)

Systemic vascular resistence

Membaik

Tekanan darah

Membaik

 

 

 

 

Pulmonary artery wedge pressure (PAWP)

Capillary refill time (CRT)

Central venous pressure

Control resiko

L.14128

Meningkat

Kemampuan mencari informasi tentang factor resiko

Meningkat

Kemampuan mengidentifikasi factor resiko

Kemampuan melakukan strategi control resiko

Kemampuan mengubah prilaku

Komitmen terhadap strategi

Kemampuan memodifikasi gaya hidup

Kemampuan menghindari factor resiko

Kemampuan mengenali perubahan status kesehatan

Kemampuan berpartisipasi dalam scrining factor resiko

Pengunaan fasilitas kesehatan

Penggunaan system pendukung

Pemantauan perubahan status kesehatan

Immunisasi

Fungsi gastrointestinal

L.03019

Meningkat

Toleransi terhadap makanan

Meningkat

Nafsu makan

Menurun

Mual

Menurun

Muntah

Dyspepsia

Nyeri abdomen

Reguritasi

Jumlah residu cairan lambung saat aspirasi

Darah pada feses

Hematemesis

Distensi abdomen

Membaik

Frekuensi BAB

Membaik

Konsistensi feses

Pristalsik usus

Jumlah feses

Warna feses

Status sirkulasi

L.07062

Meningkat

Kekuatan nadi

Meningkat

Output urine

Saturasi oksigen

PaO2

Menurun

Pucat

Menurun

Akral dingin

PaCO2

Pitting edema

Hipotensi ortostatik

Bunyi napas tambahan

Bruit pembuluh darah

Distensi vena ugularis

Asites

Fatigue

Klaudokasio intermiten

Parestesia

Sinkop

Ulkus ekstermitas

Edema perifer

Membaik

Tekanan darah sistolok

 

Tekanan darah diastolic

Tekanan nadi

Mean arteri pressure

Pengisian kapiler

Tekanan vena sentral

Berat badan

Tingkat perdarahan

L.02017

Meningkat

Kelembapan membrane mukosa

meningkat

Kelembapan kulit

Kognitif

Menurun

Hemoptisis

Menurun

Hematemesis

Hematuri

Perdarahan anus

Distensi abdomen

Perdarahan vagina

Perdarahan pasca oprasi

Membaik

Haemoglobin

Membaik

Hematokrit

Tekanan darah

Denyut nadi apical

Suhu tubuh

 

C. INTERVENSI

l Intervensi Utama

a. Konseling nutrisi (I.03094)

Definisi :

Memberikan bimbingan dalam melakukanmodifikasi asupan nutrisi

 

Tindakan :

1. Observasi :

a.  Identifikasi kebiasaan makan dan prilaku makan yang akan diubah.

b.  Identifikasi kemajuan modifikasi diet secara regular

c.  Monitor intake dan output cairan, nilai haemoglobin, tekanan darah, kenaikan berat badan, dan kebiasaan membeli makanan

 

2. Terapeutik :

a.  Bina hubungan terapeutik.

b.  Sepakati lama waktu pemberian konseling.

c.  Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis.

d.  Gunakan standar nutrisisesuai program dietdalam mengevaluasi kecukupan asupan makanan.

e.  Pertimbangkan factor factor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan gizi (mis. Usia tahap pertumbuhan dan perkembangan, penyakit)

 

3. Edukasi :

a. Informasikan perlunyamodifikasi diet (mis. Penurunan atau penambahan berat badan, pembatasan natrium atau cairan pengurangan kolesterol)

b. Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang diprogramkan

 

4. Kolaborasi

a.   Rujuk pada ahli gizi, bila perlu

 

·         Intervensi pendukung

a.   Edukasi berhenti merokok (I.06198)

Definisi :

Memberikan informasi terkait dampak merokok dan upaya untuk berhenti merokok

 

Tindakan :

1. Observasi :

a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

 

2. Terapeutik :

a. Sediakan materi dan media edukasi

b. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

c.  Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya

 

 

3. Edukasi :

a. Jelaskan gejala fisik penarikan nikotin (mis. Sakit kepala, pusing, mual, dan insomnia)

b. Jelaskan geala berhenti merokok (mis. Mulut kering, batuk, tenggorokan gatal)

c.  Jelaskan aspek psikologis yang mempengaruhi prilaku merokok.

d. Informasikan produk penganti nikotin (mis. Permen karet, semprotan hidung, inhaler)

e. Ajarkan cara berhenti merokok

 

b.  Edukasi Diet (I.12369)

Definisi :

Mengajarkan jumlah, jenis dan jadwal asupan makanan yang diprogramkan

 

Tindakan :

1. Observasi :

a.  Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menerima informasi

b.  Identifikasi tinggkat pengetahuan saat ini

c.  Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu

d.  Identifikasi persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang diprogramkan

e.  Identifikasi keterbatasan finansial untuk menyediakan makanan

 

2. Terapeutik :

a.  Persiapan materi, media dan alat peraga

b.  Jadwal waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan

c.  Berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya

d.  Sediakan rencana makan tertulis, jika perlu

 

3. Edukasi :

a.  Jelaskan tujuan kepatuhan dietterhadap kesehatan

b.  Jelaskan makanan yang boleh dan dilarang

c.  Informasikan kemungkinan interaksi obat dan makanan, jika perlu

d.  Anjurkan mempertahankan posisi semi fowler (30 – 40 derajat) 20 – 30 menit setelah makan

e.  Anjurkan menganti bahan makanan sesuai dengan diet yang diprogramkan

f.   Anjurkan melakukan olah raga sesuai toleransi

g.  Ajarkan cara membaca table dan memilih makan yang sesuai

h. Ajarkan cara merencanakan yang sesuai program

i.   Rekomendasikan resep makanan yang sesuai dengan diet, jika perlu

 

4. Kolaborasi :

a.  Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jika perlu

    

 

C.  Edukasi nutrisi (I.12395)

Definisi :

Memberikan informasi untuk meningkatkan kemampuan pemenuhan kebutuhan nutrisi

 

Tindakan :

1. Observasi :

a.  Periksa status gizi, status alergi, program diet, kebutuhan dan kemampuan pemenuhan kebutuhan gizi

b.  Identifikasi kemampuan dan waktu yang tepat menerima informasi

 

2. Terapeutik :

a.  Persiapkan materi dan media seperti jenis jenis nutrisi table makanan penukar, cara mengelola, cara menakar makanan

b.  Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

c.  Berikan kesempatan untuk bertanya

3. Edukasi :

a.  Jelaskan pada psien dan keluarga alergi makanan, makanan yang harus dihindari, kebutuhan jumlah kalori, jenis makanan yang dibutuhkan pasien

b.  Ajarkan cara melaksanan diet sesuai program (mis. Makanan tinggi protein, rendah garam, rendah kalori)

c.  Jelaskan hal hal yang harus dilakukan sebelum memberikan makan (mis. Perawatan mulut, penggunaan gigi palsu, obat obatan yang diberikan sebelum makan)

d.  Demonstrasikan cara membersihkan mulut

e.  Demonstrasikan cara mengatur posisi saat makan

f.   Ajarkan pasien/keluarga memonitor asupan kalori dan makan (mis. Menggunakan buku harian)

g.  Ajarkan pasien dan keluarga memantau kondisi kekurangan nutrisi.

h. Anjurkan mendemonstrasikan cara memberi makan, menghitung kalori, menyiapkan makanan sesuai program diet.

 

D.  Edukasi program pengobatan (I.12441)

Definisi :

Mengajarkan penggunaan obatan secara aman dan efektif

 

Tindakan :

1. Observasi :

a.   Identifikasi pengetahuan tentang pengobatan yang direkomendassikan

b.   Identifikasi penggunaan pengobatan tradisional dan kemungkinan efek terhadap pengobatan

 

2. Terapeutik :

a.   Fasilitasi informasi tertulis atau gambar untuk meningkatkan pemahaman

b.   Berikan dukungan untuk menjalani program pengobatan dengan baik dan benar

c.   Libatkan keluarga untuk memberikan dukunganpada pasien selama pengobatan

 

3. Edukasi :

a.   Jelaskan manfaat dan efek samping obat

b.   Jelaskan strategi mengelola efek samping obat

c.   Jelaskan cara penyimpanan, pengisian kembali/pembelian kembali dan pemantauan sisa obat

d.   Jelaskan keuntungan dan kerugian program pengobatan, jika perlu

e.   Informasikan fasilitas kesehatanyang dapat digunanakan selama pengobatan

f.    Ajarkan memonitor perkembangan keefektifan pengobatan

g.   Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi

h.   Anjurkan bertanya jika ada sesuatu yang tidak mengerti sebelum dan sesudah pengobatan dilakukan

i.    Ajarkan melakukan pengobatan mandiri (self-medication)

 

E.   Pemantauan tanda vital (I.02060)

Definisi :

Mengumpulkan dan menganalisa data hasil pengukuran fungsi vital cardiovaskuler, pernapasan dan suhu tubuh

 

Tindakan :

1. Observasi :

a.   Monitor tekanan darah

b.   Monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama)

c.   Monitor pernapasan (frekuensi, kedalaman)

d.   Monitor suhu

e.   Monitor oksimetri nadi

f.    Monitor tekanan nadi (selisih TDS dan TDD)

g.   Identifikasi penyebab perubahan tanda tanda vital

 

2. Terapeutik :

a.   Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien

b.   Dokumentasikan hasil pemantauan

 

3.    Edukasi :

a.   Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

b.   Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemberian Injeksi Intramuskular (Definisi, Tujuan, Lokasi, Indikasi, Kontraindikasi, Perhatian, Keuntungan, Obat, SOP)

  Pemberian Injeksi Intramuskular / IM (Definisi, Tujuan, Lokasi, Indikasi, Kontraindikasi, Perhatian, Keuntungan, Obat, SOP)   A. PENGE...